Oleh: Stevan Nugraha
Matius 5: 14-16
Quotes
Dunia Ini Sudah Gelap, Biarlah Hidup Kita Memancarkan Terang Agar Dunia Ini Melihat dan Memuliakan Sang Terang Itu
Bayangkan diri kita berada di dalam suatu ruangan, penuh dengan makanan yang enak, penuh dengan lukisan-lukisan yang indah, dan penuh dengan segala fasilitas yang dapat membuat kita merasa nyaman. Kita tentunya akan sangat senang jika berada di ruangan itu, mungkin kita akan lekas mencoba makanan atau mengambil foto, atau mencoba setiap fasilitas yang ada. Namun bagaimana jika ruangan itu tidak memiliki alat penerang, dengan kata lain ruangan itu gelap gulita. Apakah kita tetap ingin lekas mencoba makanan? Atau tetap ingin menikmati fasilitas? Tentunya tidak lagi bukan? Hal yang seharusnya terbesit dalam pikiran kita adalah mencari alat penerang yang dapat menyinari seluruh isi ruangan.
Hal inilah yang terjadi terhadap dunia yang kita tinggali saat ini. Kegelapan sudah menguasai dunia, sehingga manusia sudah tidak bisa lagi hidup di dunia ini dengan benar. Oleh karena itu, yang dibutuhkan oleh dunia adalah penerang yang mampu menyinari seluruh isi dunia. Kita bersyukur bahwa kasih karunia Allah telah memberikan terang bagi dunia yang gelap ini, yaitu melalui Yesus Kristus. Lantas bagaimanakah peran kita sebagai murid-murid Yesus, apakah kita juga harus menjadi penerang bagi dunia?
Untuk memahami hal ini kita dapat melihat dari Injil Matius 5 ayat 14-16. Yesus mengatakan bahwa murid-murid-Nya adalah terang dunia, terang yang mampu menyinari tempat-tempat yang sangat jauh, sampai kota di atas gunung. Yesus juga menjelaskan bahwa sejatinya sebuah terang tidak boleh ditutupi karena akan sia-sia saja terang itu ada. Oleh karena itu, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk ”bercahaya” di depan orang dengan satu tujuan, agar orang yang melihat sinar tersebut dapat memuliakan Allah di surga. Ada dua hal yang ingin disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya, yang pertama terkait identitas murid-murid-Nya dan yang kedua adalah panggilan bagi murid-murid-Nya yang telah menerima identitas itu.
Apa yang sebenarnya Yesus maksud terhadap murid-muridnya yang diumpamakan sebagai terang dunia? Sejatinya Yesus adalah terang bagi dunia ini. Yesus hidup dalam kebajikan, kesalehan, kebenaran, serta hidup untuk kemuliaan Bapa di surga. Ia telah memberikan terang itu kepada murid-murid-Nya. Sehingga hidup murid-murid Yesus adalah juga sebagai terang dunia atau dengan kata lain, murid-murid-Nya hidup dalam kebenaran seperti Yesus. Dengan demikian, Terang dunia yang Yesus maksud bagi para murid-Nya adalah bahwa identitas hidup yang telah dimiliki oleh Kristus, diberikan kepada murid-murid-Nya, sehingga mereka juga memiliki identitas yang sama dengan Yesus.
Namun apa gunanya identitas tersebut jika kemudian murid-murid, Yesus memilih untuk tidak menunjukkannya. Yesus secara implisit menyatakan hal ini melalui gambaran yang ia berikan kepada murid-murid-Nya, mengenai orang yang menyalakan pelita untuk ditaruh di atas kaki dian dan bukan di bawah gantang. Melalui gambaran ini, Yesus ingin menegaskan bahwa murid-murid-Nya yang telah menerima terang dari-Nya tidak boleh menyimpan terang itu bagi dirinya sendiri, karena seperti pelita yang ditaruh di bawah gantang, hal itu akan sia-sia.
Setelah Yesus memberikan identitas kepada murid-murid-Nya, Yesus memberikan suatu panggilan bagi mereka. Hal ini ditegaskan oleh-Nya dalam ayat 16, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa-mu yang di sorga.” Seperti yang sudah dijelaskan oleh Yesus, murid-murid-Nya tidak boleh menyia-nyiakan terang yang telah diberikan oleh Yesus. Mereka yang memiliki identitas sebagai terang dunia, harus dengan kebenaran dan kemurnian hati menunjukkan kualitas hidup mereka yang baik dan membawa dampak positif, dengan satu tujuan yaitu agar Allah dimuliakan.
Yesus telah memberikan identitas dan panggilan bagi murid-murid-Nya, maka hal ini juga berpengaruh terhadap kita sebagai seorang hamba Tuhan. Kita juga memiliki identitas dan panggilan yang sama dengan para murid Yesus saat itu, yaitu menjadi terang bagi dunia. Ingatlah bahwa dunia yang gelap ini memerlukan terang, oleh karena itu Yesus menjadikan kita terang bukan sekedar untuk keuntungan pribadi melainkan untuk membagikan terang itu kepada mereka yang buta dalam kegelapan dunia. Sadarilah identitas diri kita sebagai terang dan berikanlah dampak positif kemanapun kita pergi, baik dalam lingkup gereja atau di luar gereja, kepada mereka saudara seiman kita atau kepada mereka yang belum mengenal Kristus.
Dunia yang gelap ini selalu membutuhkan terang untuk menyinarinya. Oleh karena itu Yesus telah menjadi terang dan memberikan terang itu bagi kita umat-Nya, memanggil kita untuk juga memberikan terang bagi mereka yang sedang dibutakan dalam gelapnya dunia. Bawalah dampak positif atau dengan kata lain, tunjukkanlah terangmu, hanya untuk kemuliaan Allah di surga. Dunia ini sudah gelap, biarlah hidup kita memancarkan terang agar dunia ini melihat dan memuliakan Sang Terang itu.
Kebenaran Allah adalah terang dunia. Terima kasih telah menegaskan ini dan kembali mengingatkan kami. GBU!
Hidup menjadi gelap menafikkan identitas sebagai pengikut Kristus yaitu Terang Dunia.