top of page

Buatlah Wajah-Mu Bersinar, Maka Kami Akan Selamat

Writer's picture: Senat Bidang 2Senat Bidang 2

Oleh: Suwardi

Mazmur 80

Quotes

Hiduplah Terus Dalam Terang, Sebab Hidup Dalam Gelap Hanya Akan Membuat Orang Binasa

Buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat. Pernahkah kita menitikkan air mata penyesalan ketika melihat kondisi hidup kita yang sudah sedemikian berubah, rusak, dan hancur karena kesalahan-kesalahan yang diperbuat? Pada masa-masa seperti ini adakalanya sulit bagi kita untuk dapat melihat adanya pengharapan yang bersinar di balik selubung kegelapan itu.


Inti doa Asaf dalam Mazmur ini adalah memohon keselamatan bagi Israel. Artinya agar mereka diselamatkan dari kehancuran dan kepunahan. Firman Tuhan mengandung dua sisi: janji dan peringatan. Bila kita tidak mentaati-Nya, kehancuran pasti akan kita alami.


Tuhan Allah adalah Gembala dan pemelihara bagi umat-Nya. Asaf mengenang dan mengingatkan Tuhan akan karya-karya penyelamatan-Nya, ketika membawa Israel keluar dari Mesir dan menjadikan mereka umat-Nya dan bangsa yang berdaulat. Doa ini dipanjatkan dalam masa-masa saat Israel dihukum Tuhan melalui bangsa Asyur. Asaf berdoa agar Israel (Efraim, Benyamin, Manasye mewakili suku-suku Kerajaan Utara) dipulihkan Tuhan kembali.


Bangsa Israel menyadari bahwa nyala murka Allah sedang berkobar atas mereka (ayat 5). Israel menyadari bahwa Allah telah memungut, membela, menanam, menyediakan tempat dan membuat mereka bertumbuh menjadi sebuah bangsa. Namun karena dosa-dosa dan ketidaktaatan mereka, maka Allah menjungkirbalikkan keadaan mereka dalam nyala murka-Nya (ayat 5), sehingga keadaan mereka seperti kebun anggur yang runtuh temboknya (ayat 13-14). Di tengah situasi yang sangat menderita, pemazmur mengajak Israel untuk menyadari keadaan mereka, kembali berharap kepada Allah dan mengungkapkan janji setia kepada-Nya (ayat 19).


Pemazmur mengajak Israel untuk melihat bahwa walaupun Israel memakan roti cucuran air mata dan meminum air mata yang berlimpah-limpah (ayat 6), namun mereka tetaplah memiliki Allah yang sama. Sekalipun mereka telah menjadi bahan olokan dan sasaran kejahatan (ayat 7), namun Allah tetaplah berperan sebagai Gembala Israel. Dialah yang akan menggiring dan memulihkan Israel (ayat 2). Di balik penghukuman Tuhan yang dilaksanakan, terdapat pengharapan akan pemulihan dan penyelamatan yang memungkinkan Israel berseru memohon agar Tuhan berbalik kepada mereka, memandang, melihat dan mengindahkan keadaan mereka (ayat 15-16).

Pengharapan akan pemulihan dan penyelamatan ini memiliki intensitas yang semakin memuncak, sebagaimana ditekankan berulang-ulang: "Ya Allah (ayat 4); Ya Allah semesta alam (ayat 8); Ya Tuhan, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat (ayat 20)."

Pemazmur menyatakan permohonannya karena Allah adalah Gembala sekaligus Raja yang bertakhta di atas Kerubim. Ia berdaulat penuh atas hidup mereka. Tidak ada sumber pertolongan selain Allah. Pemazmur juga meyakini bahwa oleh murka Tuhanlah mereka mengalami semua penderitaan ini (ayat 5-7). Oleh karena itu hanya pengampunan Tuhanlah yang dapat melepaskan mereka dari kesusahan ini. Oleh karena itu, pemazmur meminta supaya Tuhan mengindahkan milik-Nya sendiri (ayat 15-16), supaya mereka dapat menyatakan kesetiaan lagi kepada-Nya (ayat 18-19).


Penderitaan yang dialami dalam perjalanan hidup seseorang dapat menjadi sebuah momentum kehancuran atau justru menjadi momentum kebangkitan. Hal ini ditentukan oleh adanya tindakan pemberontakan atau tindakan pertobatan dari orang tersebut. Pertobatan akan membawa pembaruan sikap melalui kuasa dan kebenaran Allah.

Kisah umat Israel yang telah mengalami kebaikan Tuhan dan akhirnya mengalami penghukuman karena pelanggaran mereka, menjadi sebuah pelajaran berharga. Pelajaran yang telah saya terima sejak masa remaja dan menjadi peringatan agar tidak terjerumus melakukan pelanggaran. Namun nampaknya tekad untuk setia dalam jalan Tuhan bukanlah sesuatu yang dapat dengan mudah dilakukan.

Perjalanan hidup yang lancar dan penuh dengan berkat kadang membuat kita terbuai dengan godaan dari dunia ini. Sampai pada suatu titik dalam kehidupan saya, di tengah keberhasilan akhirnya saya mulai melupakan Tuhan. Kesibukan untuk mengelola sebuah usaha yang kian maju dan besar membuat saya mulai melakukan pelanggaran-pelanggaran yang mulai dinikmati. Melakukan suap dan kecurangan dalam dunia usaha serta meninggalkan prinsip-prinsip firman Tuhan menjadi sebuah kebiasaan yang sudah tidak lagi mengusik hati nurani saya sebagai pengikut Kristus. Lambat-laun pertemuan beribadah juga mulai ditinggalkan.

Kasih Tuhan kemudian mulai dinyatakan dalam hidup saya yang penuh dengan pelanggaran. Usaha yang saya bangun selama bertahun-tahun dan menghasilkan aset yang cukup besar akhirnya harus berakhir karena kasus penipuan. Dalam waktu beberapa bulan semua habis bahkan meninggalkan hutang yang juga cukup besar.


Dalam keadaan depresi selama dua bulan, akhirnya saya sadar untuk memohon ampun pada Tuhan dan berjanji untuk kembali setia kepada didikan-Nya. Didikan dari Tuhan memang terasa menyakitkan tetapi memulihkan karena kasih setia-Nya nyata untuk dirasakan. Perlahan kepercayaan diri mulai bangkit untuk menjalani hidup sesuai dengan firman Tuhan. Hari demi hari saya melihat bagaimana penyertaan Tuhan membuka jalan bagi saya untuk dapat menyelesaikan hutang-hutang dan membangun kembali usaha.

Sebuah lembaran baru dimulai melalui pertobatan yang sungguh-sungguh, karena Tuhan akan melupakan pelanggaran umat-Nya. Merasakan kembali wajah Tuhan yang bersinar bagi hidup saya merupakan sukacita yang besar.


Mazmur 80 ini berbicara kepada semua orang percaya, secara pribadi atau kelompok, yang tidak mengalami kelimpahan hidup, kuasa, dan kebenaran Allah sebagaimana dijanjikan dalam Firman-Nya. Kita harus berdoa agar Allah mau membangun dan membaharui kita oleh kuasa dan kemurahan-Nya.


Rintihan pilu pemazmur merupakan ratapan pertobatan, yang bukan hanya penyesalan, melainkan juga pengharapan akan pemulihan yang sedang Tuhan kerjakan, janji untuk setia kepada jalan Tuhan, dan tekad untuk bersaksi demi Nama-Nya. Sudahkah Anda menghidupi pertobatan dalam mazmur ini?

59 views1 comment

Recent Posts

See All

1 Comment


Stepanus Stepanus
Stepanus Stepanus
Dec 04, 2020

Xie-Xie Mushi... wkwkwkw

Like

Senat Mahasiswa 

Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung 

2020

bottom of page