Oleh: Andre Saputra M. P
Ayub 38:4-11
Quotes
Orang Yang Sedang Dilanda Kesulitan Merasa Kehilangan Allah, Tetapi Sebenarnya Ia Sedang Berhadapan Dengan Allah
Ayub – orang yang begitu malang, begitulah mungkin orang-orang di sekitarnya mendeskripsikan kondisi Ayub. Hampir semua “kebahagiannya” terenggut dalam waktu yang begitu cepat – orang-orang terdekatnya pun tetap kukuh bahwa pasti ada dosa/ kesalahan yang ia lakukan sehingga mendapatkan “kesialan” ini. Nampak jelas Ayub bukan hanya menderita secara fisik tetapi batinnya juga begitu tertekan. Allah nampaknya begitu diam! Tak ada suara! Tak ada penghiburan – hanya nampak suara para pembual yang terus menekan Ayub. Di manakan Allah?
Apakah benar pernyataan Ayub pada (ay. 23:3; 8-9) bahwa Allah itu memang tak ada?
(3) Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia, dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam. (8) Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia; (9) di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia.
Pada pasal ini , terjawab sudah penantian Ayub. Dalam badai, Tuhan menjawab Ayub (ay. 38:1). Penulis menuliskan dengan jelas bahwa YHWH lah (Allah yang penuh kasih karunia, yang mengikat perjanjian dengan Abraham) yang bersabda langsung kepada Ayub.
Jelas terlihat Allah yang berkuasa atas segala semesta alam yang sedang digambarkan oleh penulis. Allah yang berkuasa atas segalanya – Allah yang berdaulat atas semesta ini. Allah sebagai pencipta semesta, laut, langit , matahari, bulan, bintang dan semua planet di dalam semesta ini.
Dengan nuansa yang tampaknya menegangkan, YHWH melontarkan pertanyaan kepada Ayub – ceritakanlah jika engkau mempunyai pengertian. Dari pertanyaan itu terlihat bahwa YHWH ingin menunjukkan begitu terbatasnya pemikiran/pengertian manusia itu. Dia Allah yang mengetahui segala sesuatu dan berkuasa atas segala sesuatu.
Yang menjadi pertanyaannya ialah mengapa Allah sebagai pencipta itu hadir di tengah kesengsaraan Ayub? Apa faedahnya? Apa keterkaitan penderitaan yang dialami Ayub dengan Allah sebagai pencipta?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita dapat melihat bahwa semua yang disingkapkan oleh Allah merupakan hal yang tidak dapat di atur oleh manusia (semesta, laut, langit , matahari, bulan, bintang dan semua planet). Allah tampaknya ingin memberikan kontras antara kemahakuasaan-Nya dan keterbatasan manusia.
Di tengah keterbatasan Ayub, Allah ingin supaya Ayub mengenal-Nya lebih dalam. Ayub sempat meragukan kehadiran Allah, mungkin merasa ditinggalkan dan merasa Allah melepaskan dia. Tetapi sekali lagi, Allah hadir sebagai Alah yang melampaui pemikiran Ayub – Ayub begitu terbatas melihat Allah di tengah persoalannya. Ayub tampaknya salah mengerti bagaimana cara kerja Allah. Ya, memang tampaknya orang yang sedang dilanda kesulitan merasa kehilangan Allah, tetapi sebenarnya ia sedang berhadapan dengan Allah.
Allah yang berkuasa atas semesta – Allah yang sama juga yang berkuasa atas kehidupan manusia. Dalam pergumulan Ayub, Allah tak meninggalkan-Nya. Allah hadir membawa kelegaan kepada Ayub. Allah seperti mengatakan “semuanya berada dalam kontrol saya – tak ada masalah yang amat besar yang tidak dapat saya atasi”.
Ayub telah banyak mendapatkan nasihat/jawaban dari teman-temannya bahkan istrinya, tetapi hanya jawaban Allah yang tampaknya menjadi jawaban pamungkas untuk Ayub. Ayub mengalami secara intim perjumpaan itu dengan Allah di tengah penderitaannya. Allah yang memegang kendali dan maha kuasa itu hadir di tengah pergumulan Ayub.
Bukankah kita sering kali ragu apakah Tuhan memegang kendali? Ketika nilai kita turun drastis! Ketika nampaknya keluarga kita tidak harmonis! Ketika apa yang kita kerjakan selalu gagal! Ketika pandemi ini nampaknya tak kunjung berakhir!
Ingatlah Ia tidak hilang – malahan sedang berhadapan dengan kita. Saat manusia tak dapat memegang kendali atas hidupnya – Ia hadir sebagai Allah yang memegang kendali atas seluruh ciptaan-Nya. Biarlah kita terus belajar untuk mempercayai-Nya sebagai Allah yang hadir dan memegang kendali atas segalanya.
Terima kasih, Kak Andre 🙏🏻
Terimakasih Sdr. Andre sudah mengingatkan semesta untuk melihat pemeliharaan Allah kita!