top of page

Memelihara Iman Dalam Kasih Allah

Writer's picture: Senat Bidang 2Senat Bidang 2

Oleh: Michail Pujiono

Yudas 1:17-23

Quotes

Bangunlah Dirimu Dalam Yesus Kristus Sebagai Dasar Imanmu yang Sejati, Sehingga Dalam Membangun Sesamamu Kamu Menjadi Teladan Melalui Pengajaranmu yang Sehat.

Ada seorang bapak yang berperawakan kecil, kurus dan gelap warna kulitnya, setiap hari ia bekerja dari pagi hingga sore hari. Bapak ini merawat dan menjaga taman supaya tetap terjaga baik dan indah di kompleks apartemen. Bunga-bunga dan tanaman yang berada di taman sering rusak karena diinjak oleh anak-anak saat bermain dan menjadi layu karena terik panas matahari. Setiap pagi bapak ini sudah siap bekerja dengan ember yang berisi air dan dengan perlengkapannya mulai berjalan keliling dan merawat, bunga-bunga dan tanaman yang rusak. Dengan penuh kesabaran, ketekunan bapak ini membersihkan, merawat, menyirami, menyiangi dan memberikan tanah dan pupuk yang baik supaya bunga-bunga yang rusak dan layu dapat tumbuh kembali. Bunga-bunga dan tanaman yang ada di taman setiap saat bisa rusak dan layu karena anak-anak yang bermain dan cuaca yang panas. Pemeliharan yang rutin menjadi penting supaya taman tersebut tetap indah. Hal inilah yang dilakukan Yudas ketika melihat dan mendengar munculnya ajaran-ajaran sesat yang muncul dari guru-guru palsu di tengah-tengah jemaat.


Surat ini ditulis oleh Yudas, hamba Yesus Kristus, saudara Yakobus (ay.1), saudara Yesus, anak Yusuf dan Maria (Mat. 13:55), yang ditujukan kepada orang-orang yang terpanggil, yang dikasihi Allah dan yang dipelihara Yesus Kristus supaya mereka mempertahankan iman di tengah-tengah masifnya ajaran sesat dari guru-guru palsu. Yudas menasehatkan jemaatnya dengan pembukaan “tetapi kamu” (ay.17), ini menunjukkan ada jemaat-jemaat memiliki kehidupan seperti guru-guru palsu, yang pantas mendapatkan hukuman dari Allah, mereka masuk di dalam gereja dan menyalahgunakan karunia Allah melalui ajaran dan perilakunya.

Sejak awal kekristenan pada abad pertama ajaran sesat dari guru-guru palsu, terus bermunculan hingga saat ini. Ajaran sesat yang dihadapi jemaat kristen saat itu ialah guru-guru palsu dari golongan Gnostisisme dan Antinomian yang berhasil masuk ke dalam gereja, mereka adalah orang-orang menganggap memiliki hidup yang lebih rohani, dan dari norma atau moralitas Kristen. Mereka memahami kebebasan Kristiani dengan cara yang salah, dan memakainya demi kenikmatan duniawi: uang, makanan, dan pelampiasan nafsu. Mereka mengaku Kristen namun hidupnya tidak bertobat (Kristen KTP), hidup yang menuruti keinginan daging dan hidup tanpa Roh Kudus. Sehingga mereka menjadi pemecah belah jemaat dengan ajaran dan kefasikan mereka.



Yudas mengajak jemaatnya untuk mengingat kembali akan apa yang diajarkan oleh rasul-rasul Tuhan (ay. 17), bahwa menjelang akhir zaman akan muncul para penyesat, pengejek yang hidup dalam kefasikan, mereka penganut ajaran Bileam yang hidup dalam kesesatan dan pengikut Korah, yang angkuh mementingkan diri sendiri. Keadaan yang sama juga dihadapi Paulus dalam suratnya kepada Timotius “Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya” (Tim. 4:3-4). Ajaran dari guru-guru palsu menjadi ancaman serius dalam gereja baik dalam konteks jemaat pelayanan Yudas maupun konteks jemaat saat ini. Untuk menghadapi mereka Yudas memberikan nasehat untuk “memelihara diri dalam kasih Allah” (ay. 21), dengan cara:


Bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci (ay. 20). Bangunlah dari kata “ἐποικοδομοῦντες” verb participle present active, kata kerja aktif yang harus dilakukan sekarang oleh orang percaya yaitu membangun diri sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci. Iman Kristen ialah ‘iman yang paling suci’ karena dasarnya adalah Yesus Kristus. Yudas melihat iman menjadi fondasi/dasar yang diberikan Allah bagi orang-orang percaya. Hal ini terlihat dalam kehidupan Henokh yang hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun (Kej. 5:22). Yudas mengingatkan jemaatnya bahwa membangun diri sendiri menjadi senjata yang kuat untuk menghadapi ajaran sesat, supaya disaat orang percaya membangun dan melayani sesama ia mengajar dengan ajaran yang benar. Dengan membangun diri di atas dasar iman kepada Yesus Kristus, orang percaya tidak mudah diombang-ambingkan oleh pengajaran yang menyimpang dari kebenaran Firman Allah.


Berdoalah dalam Roh Kudus (ay. 20), berdoalah “προσευχόμενοι” verb participle present, kata kerja yang harus dilakukan sekarang. Berdoa dalam Roh Kudus ialah berdoa yang dipanjatkan/keluar dari hati orang percaya yang diterangi dan dikuasai Roh Kudus sehingga doanya berkenan kepada Allah yaitu doa yang mencari kehendak Allah dari pada doa yang mencari keinginan diri sendiri seperti yang dilakukan oleh para penyesat dan guru-guru palsu. Berdoa merupakan cara orang percaya membangun iman melalui relasi dengan Allah, seperti yang dikatakan Paulus di Efesus “dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus (Ef. 6:18). Doa menjadi penting untuk dilakukan orang percaya karena dengan berdoa mereka tetap terpelihara oleh kasih Allah dan membangun iman sesama orang percaya sehingga mereka dimampukan untuk menghadapi ajaran sesat.



Menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, kata sambil menantikan memakai kata Yunani “προσδεχόμενοι”, Verb participle present, ini merupakan kata kerja yang dilakukan orang kristen yaitu menantikan Tuhan. Sambil menantikan janji Tuhan orang percaya harus hidup dengan karakteristik yang menjadi tanda orang kristen yaitu belas kasihan. Dengan menunjukka belas kasih, orang Kristen menjadi kesaksian yang hidup bagi orang-orang yang ragu-ragu sehingga mereka tetap percaya kepada Allah, dengan demikian kita bisa menyelamatkan mereka di tengah-tengah ajaran sesat dari para guru-guru palsu. Kasih Allah yang memampukan orang kristen untuk hidup dan menunjukkankan karakter dan sifat-sifat Allah kepada orang-orang yang belum percaya.

Memelihara dan melengkapi jemaat merupakan tugas gereja saat ini, yaitu dengan memberikan pengajaran yang benar sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Dengan memberikan pengajaran dan pemahaman yang benar maka jemaat akan betrumbuh secara rohani dan tidak mudah dipengaruhi ajaran-ajaran yang menyesatkan.


Peliharalah dirimu dalam kasih Allah dengan dasar iman di dalam Yesus Kristus supaya orang percaya memiliki senjata untuk menghadapi ajaran guru-guru palsu. Guru-guru palsu dan ajarannya bagaikan virus yang menyasar kehidupan orang percaya bahkan masuk di dalam gereja. Dengan membangun diri sendiri, berdoa di dalam Roh Kudus dan menantikan janji Tuhan, orang percaya akan tetap akan terpelihara dalam kasih Allah, sehingga orang menjadi orang Kristen yang tangguh, dan tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa ajaran yang bisa menggeser iman orang Kristen pada penyesatan.

179 views1 comment

Recent Posts

See All

1 Comment


Stepanus Stepanus
Stepanus Stepanus
Oct 08, 2020

Terimakasih Pak Michail untuk Renungannya hari ini, Membaca Alkitab dan berdoa adalah salah satu cara aktif kita menantikan Tuhan dan menolong kita agar tidak jatuh pada pengajaran sesat. Jika pemahaman terhadap Alkitab kita tidak kuat, maka akan kita akan sangat mudah diombang-ambingkan oleh ajaran sesat, tentunya juga dengan meminta pertolongan Roh Kudus melalui Doa. Puji Tuhan

Like

Senat Mahasiswa 

Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung 

2020

bottom of page