Oleh: Yesika Aprilian Dewi
Mazmur 25:1-9
Quotes
Dalam Pergumulan Ingatlah Ada Guru Yang Sejati Untuk Mengajarkan Kita
Guru merupakan sosok pengajar yang memberikan dedikasi dirinya untuk semua murid-muridnya. Guru juga memberikan pengajaran ilmu pengetahuan dan nasihat-nasihat yang bijak kepada semua murid-muridnya. Guru termasuk pahlawan yang memberikan hal-hal yang tidak tahu dari semua murid-murid hingga menjadi tahu dalam segala hal untuk kehidupan ini. Guru memberikan penerangan dimana semua murid-murid menghadapi kesulitan ilmu pengetahuan atau kehidupan. Dalam hal ini, guru seorang sosok yang memberikan seluruh hidupnya untuk mendidik dan membimbing murid-muridnya.
Selain itu, guru juga sebagai role model bagi murid-muridnya mendapat pendidikan yang baik. Guru juga teladan bagi murid-murid untuk memberikan kehidupan yang baik bukan kehidupan yang buruk bagi murid-muridnya. Ketika murid-muridnya memiliki jalan yang salah dari situ peran guru yang dibutuhkan untuk memberikan jalan yang benar. Selain itu, guru juga menyatakan kesalahan-kesalahan semua murid-muridnya agar murid-muridnya menjadi manusia yang taat dan berakal budi. Dengan demikian, peran guru memiliki peran yang penting untuk menunjukkan jalan kehidupan yang benar.
Teman-teman, kita melihat menjadi seorang guru itu tidak mudah, banyak beban yang harus ditanggung, dan guru membutuhkan pengorbanan yang totalitas dari sosok guru tersebut. Seperti yang dikatakan Yakobus 3:1 janganlah kamu mau menjadi guru, karena seorang guru akan dihukum menurut ukuran yang lebih berat. Dari perkataan Yakobus kita berpikir menjadi guru tidak mudah dan harus ada harga yang dibayar. Hal ini seorang pemazmur yaitu Daud seperti apa Allah ketika Daud menghadapai kesesakan atau penderitaan di dalam kehidupannya?
Teman-teman, kita melihat Daud di dalam Mazmur 25 memiliki keluhan yang mendalam yang sedang dialami olehnya. Daud merasakan keluhan dari dirinya atas yang dialami oleh Daud dan bangsa Israel menghadapi kesesakan. Keluhan terdapat di ada kesalahan (11), sebatang kara dan tertindas (16), keluarkan aku dari kesulitan (17), banyak musuh (19), dan kesesakan (22). Keluhan yang telah disampaikan oleh Daud begitu kristis perihal yang dihadapi dan di alami Daud pada saat itu. Keluhan yang disampaikan oleh Daud bukan penderitaan biasa, tetapi penderitaan yang sulit dihadapi oleh Daud. Dari keluhan Daud, Daud tidak berdiam diri atau lari dalam penderitaan, tetapi Daud berdoa dan berseru kepada Allah ditengah-tengah penderitaan yang sukar tersebut.
Ketika, Daud berdoa kepada Allah atas penderitaannya, Daud mengetahui bahwa Allah adalah guru yang tidak meninggalkan Daud ditengah-tengah penderitaan yang sedang dihadapi. Daud mengetahui Allah memperhatikan penderitaan yang sedang dihadapi, maka Daud mengatakan kuangkat jiwaku (1) berati penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Daud menyerahkan dirinya secara total kepada Allahyang memberikan jalan keluar atas penderitaan yang dihadapi. Daud percaya kepada Allah ketika Daud menyerahkan diri kepada Allah untuk menolong Daud.
Daud menyerahkan dirinya kepada Allah dengan memandang Allah adalah guru yang baik dan benar. Kenapa Daud memandang Allah sebagai guru? Hal ini kata “teach” ditujukan di dalam dalam bahasa inggris ayat 3, 4, 5, dan 9 yang artinya mengajar. Selain itu, kata “instructs” terdapat di ayat 8 dan 12 yang memiliki makna memberikan pengarahan, membimbing, dan mengajar. Inilah peran Allah sebagai guru yang sejati, dapat kita lihat melalui doa yang disampaikan oleh Daud yang mengalami penderitaan yang suka. Doa Daud yang terdapat di Mazmur 25 terdapat doa pertolongan, doa pemgampunan dosa, doa pembebasan dari musuh-musuh, doa pengharapan kepada Allah, dan doa penyelamatan. Kini, kita dapat melihat Daud mempunyai yang kuat relasi dengan Allah sebagai guru karena Daud terus menerus memandang Allah yang baik dan benar akan memberikan penyelamatan kepada Daud. Oleh karena itu, Daud selalu mengandalkan Allah sebagai guru yang sejati.
Daud mempunyai kerelaan hatinya terus menerus dibentuk oleh Allah sebagai guru sejatinya selama hidupnya. Alasannya Daud mengalami penderitaan yang sukar yang dilakukan oleh Daud mencari Allah, Allah menyadari dirinya pendosa masih memerlukan kasih dari Allah, Daud mempercayai bahwa Allah akan membimbing dan mengajarinya, Daud melakukan doa dengan penyerahan diri kepada Allah untuk menolongnya, dan membebaskan seluruh bangsa dari kesesakan. Hal ini Daud menunjukan hatinya memusatkan kepada Allah dan mencari Allah terus menerus walaupun keadaannya kesulitan dan menderita menjalankan kehidupan ini.
Teman-teman, marilah kita belajar bahwa Allah adalah guru yang sejati bagi kita semua. Allah tidak akan meninggalkan kita semua ketika mengalami penderitaan tersulit di dalam kehidupan kita. Allah akan terus menerus membimbing dan mengajari kita melewati penderitaan di dalam kehidupan ini. Walaupun kita tidak dapat melihat apa yang kita sedang jalani tetapi ingatlah Allah sebagai guru yang terus menerus menunjukkan jalannya bagi setiap kita. Kita terus menerus memiliki hati yang siap dibentuk oleh guru kita yaitu Allah yang mengasihi kita. Ingatlah di dalam Mazmur 25:9 “Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati”.
Terkadang kita punya keinginan untuk dibentuk oleh Allah. Allah dapat memakai cara apapun untuk membentuk kita, bahkan dengan hal yang menyulitkan. Hal itu yang terkadang membuat manusia mengeluh, dan merasa Tuhan meninggalkan kita. Padahal Allah sedang membentuk kita.. Aku mau belajar mau dibentuk oleh Allah walaupun mungkin sakit, karena aku yakin jika Allah yang membentuk Allah jugalah yang akan memberi kemampuan.